OnLoad="FreeViral(250808)" TEXT="Black">

6.1.09

Cerita Semar 3




Mengenai bagaimana wujud semar atau bagaimanakah asal mula kemunculan Fadillah Umayyah Amirullah marilah kita sedikit “flash back” dimana ribuan tahun yang lalu terjadi fenomena alam yang cukup luar biasa. Bagi siapa yang mempercayai adanya hal Gaib sebagai yang tersirat maka mampu menelaah kejadian ini.




Kemunculan Semar / Fadillah Umayyah Amirullah

Mengenai bagaimana wujud semar atau bagaimanakah asal mula kemunculan Fadillah Umayyah Amirullah marilah kita sedikit “flash back” dimana ribuan tahun yang lalu terjadi fenomena alam yang cukup luar biasa. Bagi siapa yang mempercayai adanya hal Gaib sebagai yang tersirat maka mampu menelaah kejadian ini.

Ribuan tahun yang lalu “ia” terdampar di sebuah gurun pasir yang sangat luas tanpa batas dengan suhu panas sangat tinggi tanpa ada selembar daun yang mampu dijadikan pelindung semuanya telah sirna di telan keganasan alam. Matahari semakin membara seakan siap menerkam bagi siapa saja yang menantangnya. bersama hembusan angin membaur dengan debu. Disanalah cahaya hijau itu turun sebesar kelereng bertengger di atas batu cadas yang berbatu pasir. Dalam keheningan terdengar suara yang sebenarnya berasal dari cahaya hijau tersebut ….“ Sesungguhnya apa yang harus ku perbuat “, namun semuanya membisu. “ Apa ada kekuatan lain yang mampu menandingi kekuatan alam… Hai gunung engkau berdiri tegak disana mana kekuatanmu…Hai angin tunjukan kekuatanmu “ . Namun pertanyaan ini tak mendapatkan jawaban.

Pada saat yang bersamaan seekor unta dari arah barat datang menghampiri cahaya tersebut dan menendangnya dengan kekuatan luar biasa, cahaya sebesar kelereng itu terlempar dan berbarengan dengan datangnya angin maka cahaya itu terbang berputar lalu jatuh membentur punggung unta dan berubah wujud menjadi manusia. Dan ia berkata “ Anta Al kum Fadilah Umayah amirullah” yang artinya “aku Fadillah Umayah”. Kemudian Fadillah menaiki unta itu dan berkata dengan nada lembut “ ajila antum”..”siapa kamu” berulang-ulang dia mengucapkan itu.

Alam Nampak hening , suhu panas berubah seakan-akan ia tahu ada sesuatu yang terjadi. Angin menghembus dengan sejuknya tanpa ada sebutir pasirpun di dalam hembusan angin, semerbak keharuman bunga kasturi menambah indahnya saat itu. Saat suasana hening itu lama terjadi tiba-tiba terdenganr suara lembut syahdu menembus qolbu…”Ana al haq Fadillah Umaya, akia antum najaluhu faroda ana hakum “…”Aku yang memiliki hak dari segala hak, segala yang kau lakukan itu urusanKu Aku ridho berikan pertunjuk padamu atas petunjuk hukum yang ada”

Setelah suara itu berhenti alam sekejap berubah kembali seperti semula lalu unta yang ditunggangi Fadillah itu berlari sangat kencangnya menuju utara.

Note : Please read another story in my blog every 3 days, i hope you like it..



No comments: